Lelah

Hari ini, 29 April 2014 aku sedang berada pada titik terendah hidupku selama 21 tahun terakhir. No body's care. Aku bingung mulainya dari mana, tapi sejak beberapa bulan yang lalu aku udah mulai nda kayak biasanya ngejalanin rutinitas dan kehidupan di dalamnya. Numpuk? Banget. Sampai semuanya berantakan. Aku nggak pernah seberantakan ini. Apalagi ini lagi masa-masa uts di semester yang aku nggak bisa ikut remed dengan artian aku harus dapat lulus di semua matakuliah, dengan nilai yang bagus tentunya, aku berharap.

Aku ngerasa ketika satu dahanku patah, maka ikut rusaklah semuanya. Nggak tau kenapa gitu. Aku moody. Mungkin tepatnya aku masih egois, bukan belum dewasa. Tapi orang dewasa bisa egois kan? dan memang begitulah orang dewasa, egois. Kamu tau rasanya ngengenggam tangkai mawar cuma demi nikmatin wangi bunganya. Ya begitulah perasaanku ke masalah pertamaku sekarang. Sakit. Banget. Menitipkan dan menumbuhkan perasaan pada orang yang sudah menyakiti kita, semakin lama dilupakan semakin dengan sendirinya dia melayang-layang di pikiran. Aku ngerasa kurang dihargai perasaannya. Iya oleh dia. Sejujurnya mengungkit alasan itu cuma menunjukkan rasa pembelaan. Aku juga sadar aku juga sering menyakiti orang lain. Tapi ketika semua rentetan itutersusun aku jadi mengerti entah bagaimana kelak aku.

Seperti sepasang bangku kosong yang hening dalam kesunyiaannya. Perlahan desiran air laut sesekali meramaikan keadaan ditemani teriakan burung yang bermigrasi bersama kawanannya...

0 komentar:



Posting Komentar

Komen yang tidak melanggar SARA dan sopan yaaa