Thousand Years



Heart beats fast

Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid
To fall
But watching you stand alone
All of my doubt
Suddenly goes away somehow

One step closer

I have died everyday
waiting for you
Darlin' don't be afraid
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more

Time stands still
beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything 
Take away
What's standing in front of me
Every breath, 
Every hour has come to this

One step closer


I have died everyday


Waiting for you
Darlin' don't be afraid
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a 
Thousand more

And all along I believed
I would find you
Time has brought
Your heart to me
I have loved you for a 
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more

One step closer

I have died everyday
Waiting for you
Darlin' don't be afraid,
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more

And all along I believed
I would find you
Time has brought 
Your heart to me
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a 
Thousand more



lagunya bagus banget itu...
Oke, padahal postingan terakhir judulnya the last curcol tapi ini masih curcol. Ya kayakmana lagi, ini hobby ku, curhat lewat tulisan :D:D sekalian ngisi blog sih ahhaha
Tulisan gue jelek *fakta yang mengejutkan* kalau bukan temen udah kujitak kawalku itu =.='
"Kamu kan bukan cewek" makjleeeb ini mah. Dimana-mana orang yang kena semprot kalimat ini orang yang tomboy tomboy gemanaaaah gitu. Lah gue?? Geu feminim mbak sis mas bro. Walau gak 100% feminim. Ya seenggaknya sekarang udah belajar pake rok *ngok
Dikatain kayak gitu gara-gara aku bilang gak minat make high heels atau pun wedges -______-"
Kedua Pensil mata. Itu loh.. bukan...bukan maskara. Mosok cowok make gue kagak?? Sama temen dikatain belajar lah ro. Belilah aku. Dan tau gak aku apain?? Aku pajang doang di tempat pensil -.-
Ya, bukannya apa sih. Aku sih mau aja kayak cewek-cewek lain, feminim, modis, cantik, bersih, rapi, tapi aku gak negrti caranya, lagian aku kan pemalu *pingsan* 

Bagaimana cara mencintai sedangkan aku belum pernah mencintai??
Bagaimana aku mencurahkan kasih sayangg sedangkan aku belum pernah merasakan dicurahkan kasih sayang?
Bagaimana kelak aku mencintaimu wahai rahasia Tuhan?
Siapa kamu?
Dimana kamu sekarang?
Siapkah engkau mencintaiku apa adanya??
Siapkah engkau menghadapi egoku?
Apa aku sudah mengenalmu?
Atau aku sama sekali belum pernah membayangkan wajahmu?
Apa kau dia?
Apa kau kamu?
Atau bukan siapa-siapa?
Akankah kita bertemu di dunia?
Ataukah dipertemukan di Syurga?

Aku mencoba mencintai seseorang. Tapi aku tak tau apa itu cinta? Aku mencoba mencurahkan kasih sayang pada seorang pemuda, tapi picisankah aku? Dan aku hanya merasa rendah. Lalu aku kembali mengubur rasa itu. Cinta itu. Ah bukan cinta, itu hanya nafsu. Nafsu seorang remaja yang ingin memiliki seorang yang mengerti dan mau dimengerti.

Aku kembali ke titik nol ku. Tapi tidak bisa, aku sudah terlalu jauh berjalan. Aku terjebak dalam langkahku. Aku hanya menunggu kematianku dalam rindu yang tak terengkuh. Silakan mencintainya. Aku bahagia jika kau bahagia. Ucapan klasik. Bodoh. Tapi sungguh. Aku bahagia jika kau bahagia, tapi bukan dengannya. Jangan biarkan kabar itu mendarat di telingaku. Jangan biarkan bayangan gadis itu teryangkap oleh mataku. Sekali saja. Jangan pernah. Jangan pernah mengungkitnya di hadapanku. Jangan. Jangan pernah kau jadikan aku pelampiasan. Jangan. 

Hey pemuda masa depanku, i will love u for thousand years. Hey masa depanku, aku harap kau mampu membimbingku. Hey masa depanku, ketahuilah aku mencintaimu. KLASIK